Pages

Kamis, 20 Februari 2014

MAKALAH MENGOLAH OLI BEKAS MENJADI CAMPURAN BAHAN BAKAR DIESEL

 



Disusun oleh :
1.   Iqrok himawan k.w                 (13)


Dinas pendidikan kota surabaya
Smk negEri 5
Tahun ajaran 2011 – 2012


                                       


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Mengolah Oli Bekas Menjadi Campuran Bahan Bakar Diesel”

Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian Mengolah Oli Bekas Menjadi Campuran Bahan Bakar Diesel atau yang lebih khususnya membahas penerapan  Mengolah Oli Bekas Menjadi Campuran Bahan Bakar Diesel,
 Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Mengolah Oli Bekas Menjadi Campuran Bahan Bakar Diesel.

Kami menyadari bahwa
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan Makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada Kepala sekolah SMK Negri 5 yang telah mengijinkan pembuatan makalah ini, Guru pembimbing kami Pak Fatkhur, serta teman – teman X TKR 2, dan semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan
Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.






Penyusun     

Bab i pendahuluan

A. LATAR BELAKANG    

Oli atau pelumas  merupakan suatu bahan yang tidak bisa dilepaskan dari dunia otomotif dikarenakan oli atau pelumas adalah berguna untuk melumasi bagian yang bergerak pada suatu benda atau alat kendaraan bermotor baik mobil, motor,maupun alat-alat industri tetapi masih banyak orang yang masih belum mengerti cara mengelolah pelumas tersebut sehingga masih banyak yang menaruh atau membuangya ke tanah atau kelingkungan dan dapat mengakibatkan pencemaran pada lingkungan jika itu terus dilakukan maka tanah akan tandus jika terbuang ke saluran pengairan maka saluran tersebut juga akan tercemar .
Oli bekas dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia seperti indusri, pertambangan,dan usaha perbengkelan. Oli bekas termasuk dalam limbah B3 yang mudah terbakar sehingga bila tidak ditangani pengelolaan dan pembuangannya akan membahayakan kesehatan mausia dan lingkungan. Pengelolaan oli bekas ini berupaya agar oli bekas yang dihasilkan tidak mencemari lingkungan dan sifat oli bekas menjadi lebih tidak berbahaya. Selain itu, pengelolaan oli bekas bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang sehat bagi masyarakat. Selain itu, apabila penanganan oli bekas dilakukan dengan baik, maka akan bisa memberikan keuntungan bagi pengelola oli bekas dan juga pengurangan biaya produksi bagi industri yang memanfaatkan kembali oli bekas sebagai pelumas berbagai peralatan, karena oli bekas masih bisa dimanfaatkan untuk pelumas lagi dengan cara pemakaian yang berbeda dari sebelumnya.
Sehingga kami memilih judul “ Mengolah Oli Bekas Menjadi Bahan Bakar Diesel “ dengan harapan dapat memperkecil kerusakan lingkungan akibat limbah oli tersebut dan juga untuk terobosan baru dalam bidang otomotif.

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun permasalahan yang akan dibahas pada makalah ini adalah bagaimana cara mengolah oli bekas menjadi campuran bahan bakar diesel ?.





Bab ii kajian teori

          A. pengertian oli

          Pelumas atau oli merupakan sejenis cairan kental yang berfungsi sebaga pelicin, pelindung,dan pembersih bagi bagian dalam mesin. Kode pengenal Oli adalah berupa huruf SAE yang merupakan singkatan dari Society of Automotive Engineers. Selanjutnya angka yang mengikuti dibelakangnya, menunjukkan tingkat kekentalan oli tersebut. SAE 40 atau SAE15W-50, semakin besar angka yang mengikuti Kode oli menandakan semakin kentalnya oli tersebut. Sedangkan huruf W yang terdapat dibelakang angka awal, merupakan singkatan dari Winter. SAE 15W-50, berarti oli tersebut memiliki tingkat kekentalan SAE 10 untuk kondisi suhu dingin dan SAE 50 pada kondisi suhu panas. Dengan kondisi seperti ini, oli akan memberikan perlindungan optimal saat mesin start pada kondisi ekstrim sekalipun. Sementara itu dalam kondisi panas normal, idealnya oli akan bekerja pada kisaran angka kekentalan 40-50 menurut standar SAE.

            b. fungsi oli pelumas

          Semua jenis oli pada dasarnya sama. Yakni sebagai bahan pelumas agar mesin berjalan mulus dan bebas gangguan. Sekaligus berfungsi sebagai pendingin dan penyekat. Oli mengandung lapisan-lapisan halus, berfungsi mencegah terjadinya benturan antar logam dengan logam komponen mesin seminimal mungkin, mencegah goresan atau keausan. Untuk beberapa keperluan tertentu, aplikasi khusus pada fungsi tertentu, oli dituntut memiliki sejumlah fungsi-fungsi tambahan. Mesin diesel misalnya, secara normal beroperasi pada kecepatan rendah tetapi memiliki temperatur yang lebih tinggi dibandingkan dengan Mesin bensin. Mesin diesel juga memiliki kondisi kondusif yang lebih besar yang dapat menimbulkan oksidasi oli, penumpukan deposit dan perkaratan logam-logam bearing.

            C. sifat-sifat oli mesin

a.      Lubricant oli mesin bertugas melumasi permukaan logam yang saling bergesekan satu sama lain dalam blok silinder. Caranya dengan membentuk semacam lapisan film yang mencegah permukaan logam saling bergesekan atau kontak secara langsung.
b.      Coolant pembakaran pada bagian kepala silinder dan blok mesin menimbulkan suhu tinggi dan menyebabkan komponen menjadi sangat panas. Jika dibiarkan terus maka komponen mesin akan lebih cepat mengalami keausan. Oli mesin yang bersirkulasi di sekitar komponen mesin akan menurunkan suhu logam dan menyerap panas serta memindahkannya ke tempat lain.
c.      Sealant oli mesin akan membentuk sejenis lapisan film di antara piston dan dinding silinder. Karena itu oli mesin berfungsi sebagai perapat untuk mencegah kemungkinan kehilangan tenaga. Sebab jika celah antara piston dan dinding silinder semakin membesar maka akan terjadi kebocoran kompresi.
d.      Detergent kotoran atau lumpur hasil pembakaran akan tertinggal dalam komponen mesin. Dampak buruk 'peninggalan' ini adalah menambah hambatan gesekan pada logam sekaligus menyumbat saluran oli. Tugas oli mesin adalah melakukan pencucian terhadap kotoran yang masih 'menginap'.
e.    Pressure absorbtion oli mesin meredam dan menahan tekanan mekanikal setempat yang terjadi dan bereaksi pada komponen mesin yang dilumasi.

d. jenis oli
a.      Oli Mineral
Oli mineral berbahan bakar oli dasar (base oil) yang diambil dari minyak bumi yang telah diolah dan disempurnakan. Beberapa pakar mesin memberikan saran agar jika telah biasa menggunakan oli mineral selama bertahun-tahun maka jangan langsung menggantinya dengan oli sintetis dikarenakan oli sintetis umumnya mengikis deposit (sisa) yang ditinggalkan oli mineral sehingga deposit tadi terangkat dari tempatnya dan mengalir ke celah-celah mesin sehingga mengganggu pemakaian mesin.
b.      Oli Sintetis
Oli Sintetis biasanya terdiri atas Polyalphaolifins yang datang dari bagian terbersih dari pemilahan dari oli mineral, yakni gas. Senyawa ini kemudian dicampur dengan oli mineral. Inilah mengapa oli sintetis bisa dicampur dengan oli mineral dan sebaliknya. Basis yang paling stabil adalah polyol-ester (bukan bahan baju polyester), yang paling sedikit bereaksi bila dicampur dengan bahan lain. Oli sintetis cenderung tidak mengandung bahan karbon reaktif, senyawa yang sangat tidak bagus untuk oli karena cenderung bergabung dengan oksigen sehingga menghasilkan acid (asam). Pada dasarnya, oli sintetis didesain untuk menghasilkan kinerja yang lebih efektif dibandingkan dengan oli mineral.

          e. perbandingan pencampuran yang sesuai
          Untuk mendapatkan perbandingan campuran bahan bakar yang di inginkan di peroleh dengan membagi kedalam presentase tertentu untuk setiap 1 liter bahan bakar. Misalnya campuran oli bekas 10% maka untuk 1 liter bahan bakar terdapat 900 cc solar dan 100 cc oli bekas.
            Presentasi campuran yang di pakai yaitu: 0 %, 3 %, 5%, 7%, 10%, 12%, 15%, dan 20 %. Untuk setiap presentase campuran ini kemudian di hitung nilai kalornya, dan untuk menghitung

Bab iii hasil pembahasan

Menurut dari hasil analisi dan pembahasan kelompok kami dari bab sebelumnya maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut:
1.) Pemakaian campuran bahan bakar solar campur oli bekas dapat menaikan daya mesin diesel sampai pada konsentrasi campuran 7% dan tidak boleh lebih dari itu karena jika oli oli bekas dalam solar lebih dari 7% akan menurunkan daya mesin diesel.
2.) Penambahan oli bekas ke dalam solar dapat membantu menghemat bahan bakar sebesar sekitar 10% namun bahan oli bekas tersebut harus di jaga kebersihannya.



·         Hidayat, Wahyu (2008). Teknologi Pengolahan Limbah B3. From http://majarimagazine.com/2008/01/teknologi-pengolahan-limbah-b3/, 23 November 2011
·         Jumianto (2011). Upaya Penanggulangan Pencemaran Air. From http://jumianto.blogspot.com/2011/03/upaya-penanggulangan-pencemaran-air.html , 23 November 2011
·         Lutfi, Achmad (2009). Penanggulangan Terhadap Terjadinya Pencemaran Air dan Pencemaran Limbah. From http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-lingkungan/pencemaran-air/penanggulangan-terhadap-terjadinya-pencemaran-air-dan-pengolahan-limbah/ , 23 November 2011
·         Faisal, Rahma (2009). Cara Menulis Daftar Pustaka. From http://faisal14.wordpress.com/2009/03/02/cara-menulis-daftar-pustaka/ , 23 November 2011
·         Nesia, Afri (2008). Contoh Kata Pengantar Makalah. From http://blogbintang.com/contoh-kata-pengantar-makalah, 23 November 2011

1 komentar:

Nine Lightning mengatakan...

Boleh tanya ? apa warna solar yg sudah dicampur dengan oli , kemudian oli jenis apa yg bisa digunakan sebagai campuran solar ? kemudian apakah itu tidak membahayakan mesin kendaraan karena oli bukan digunakan sebagai bahan bakarr . terima kasih

Posting Komentar