Disusun oleh :
1.
Iqrok himawan k.w (13)
Dinas pendidikan
kota surabaya
Smk negEri 5
Tahun ajaran
2011 – 2012
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang
berjudul “Mengolah Oli Bekas Menjadi Campuran Bahan Bakar Diesel”
Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian Mengolah Oli Bekas Menjadi Campuran Bahan Bakar Diesel atau yang lebih khususnya membahas penerapan Mengolah Oli Bekas Menjadi Campuran Bahan Bakar Diesel, Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Mengolah Oli Bekas Menjadi Campuran Bahan Bakar Diesel.
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan Makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada Kepala sekolah SMK Negri 5 yang telah mengijinkan pembuatan makalah ini, Guru pembimbing kami Pak Fatkhur, serta teman – teman X TKR 2, dan semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian Mengolah Oli Bekas Menjadi Campuran Bahan Bakar Diesel atau yang lebih khususnya membahas penerapan Mengolah Oli Bekas Menjadi Campuran Bahan Bakar Diesel, Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Mengolah Oli Bekas Menjadi Campuran Bahan Bakar Diesel.
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan Makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada Kepala sekolah SMK Negri 5 yang telah mengijinkan pembuatan makalah ini, Guru pembimbing kami Pak Fatkhur, serta teman – teman X TKR 2, dan semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Bab i pendahuluan
A. LATAR BELAKANG
Oli
atau pelumas merupakan suatu bahan yang
tidak bisa dilepaskan dari dunia otomotif dikarenakan oli atau pelumas adalah
berguna untuk melumasi bagian yang bergerak pada suatu benda atau alat
kendaraan bermotor baik mobil, motor,maupun alat-alat industri tetapi masih
banyak orang yang masih belum mengerti cara mengelolah pelumas tersebut
sehingga masih banyak yang menaruh atau membuangya ke tanah atau kelingkungan
dan dapat mengakibatkan pencemaran pada lingkungan jika itu terus dilakukan
maka tanah akan tandus jika terbuang ke saluran pengairan maka saluran tersebut
juga akan tercemar .
Oli bekas dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia
seperti indusri, pertambangan,dan usaha perbengkelan. Oli bekas termasuk dalam
limbah B3 yang mudah terbakar sehingga bila tidak ditangani pengelolaan
dan pembuangannya akan membahayakan kesehatan mausia dan lingkungan. Pengelolaan
oli bekas ini berupaya agar oli bekas yang dihasilkan tidak mencemari lingkungan
dan sifat oli bekas menjadi lebih tidak berbahaya. Selain itu, pengelolaan oli
bekas bertujuan untuk menciptakan lingkungan
yang sehat bagi masyarakat. Selain
itu, apabila penanganan oli bekas dilakukan dengan baik, maka akan bisa memberikan keuntungan bagi pengelola oli bekas
dan juga pengurangan biaya produksi bagi industri yang memanfaatkan
kembali oli bekas sebagai pelumas berbagai peralatan, karena oli bekas masih
bisa dimanfaatkan untuk pelumas lagi dengan cara pemakaian yang berbeda dari
sebelumnya.
Sehingga
kami memilih judul “ Mengolah Oli Bekas Menjadi Bahan Bakar Diesel “ dengan
harapan dapat memperkecil kerusakan lingkungan akibat limbah oli tersebut dan
juga untuk terobosan baru dalam bidang otomotif.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun
permasalahan yang akan dibahas pada makalah ini adalah bagaimana cara mengolah
oli bekas menjadi campuran bahan bakar diesel ?.
Bab ii kajian teori
A. pengertian oli
Pelumas atau
oli merupakan sejenis cairan kental yang berfungsi sebaga pelicin,
pelindung,dan pembersih bagi bagian dalam mesin. Kode pengenal Oli adalah
berupa huruf SAE yang merupakan singkatan dari Society of Automotive Engineers.
Selanjutnya angka yang mengikuti
dibelakangnya, menunjukkan tingkat kekentalan oli tersebut. SAE 40 atau
SAE15W-50, semakin besar angka yang mengikuti Kode oli menandakan semakin
kentalnya oli tersebut. Sedangkan huruf W yang terdapat dibelakang angka awal,
merupakan singkatan dari Winter. SAE 15W-50, berarti oli tersebut memiliki
tingkat kekentalan SAE 10 untuk kondisi suhu dingin dan SAE 50 pada kondisi
suhu panas. Dengan kondisi seperti ini, oli akan memberikan perlindungan
optimal saat mesin start pada kondisi ekstrim sekalipun. Sementara itu dalam
kondisi panas normal, idealnya oli akan bekerja pada kisaran angka kekentalan
40-50 menurut standar SAE.
b. fungsi oli pelumas
Semua jenis oli pada dasarnya sama.
Yakni sebagai bahan pelumas agar mesin berjalan mulus dan bebas gangguan. Sekaligus
berfungsi sebagai pendingin dan penyekat. Oli mengandung lapisan-lapisan halus,
berfungsi mencegah terjadinya benturan antar logam dengan logam komponen mesin
seminimal mungkin, mencegah goresan atau keausan. Untuk beberapa keperluan
tertentu, aplikasi khusus pada fungsi tertentu, oli dituntut memiliki sejumlah
fungsi-fungsi tambahan. Mesin diesel misalnya, secara normal
beroperasi pada kecepatan rendah tetapi memiliki temperatur yang lebih tinggi
dibandingkan dengan Mesin bensin. Mesin diesel juga memiliki kondisi
kondusif yang lebih besar yang dapat menimbulkan oksidasi oli, penumpukan deposit
dan perkaratan logam-logam bearing.
C. sifat-sifat oli mesin
a.
Lubricant oli mesin bertugas melumasi permukaan logam yang
saling bergesekan satu sama lain dalam blok silinder. Caranya dengan membentuk
semacam lapisan film yang mencegah permukaan logam saling bergesekan atau
kontak secara langsung.
b.
Coolant pembakaran pada bagian kepala silinder dan blok mesin
menimbulkan suhu tinggi dan menyebabkan komponen menjadi sangat panas. Jika
dibiarkan terus maka komponen mesin akan lebih cepat mengalami keausan. Oli
mesin yang bersirkulasi di sekitar komponen mesin akan menurunkan suhu logam
dan menyerap panas serta memindahkannya ke tempat lain.
c.
Sealant oli mesin akan membentuk sejenis lapisan film di
antara piston dan dinding silinder. Karena itu oli mesin berfungsi sebagai
perapat untuk mencegah kemungkinan kehilangan tenaga. Sebab jika celah antara
piston dan dinding silinder semakin membesar maka akan terjadi kebocoran
kompresi.
d.
Detergent kotoran atau lumpur hasil pembakaran akan tertinggal
dalam komponen mesin. Dampak buruk 'peninggalan' ini adalah menambah hambatan
gesekan pada logam sekaligus menyumbat saluran oli. Tugas oli mesin adalah
melakukan pencucian terhadap kotoran yang masih 'menginap'.
e.
Pressure
absorbtion oli mesin
meredam dan menahan tekanan mekanikal setempat yang terjadi dan bereaksi pada
komponen mesin yang dilumasi.
d. jenis oli
a.
Oli Mineral
Oli mineral berbahan bakar oli dasar
(base oil) yang diambil dari minyak bumi yang telah diolah dan disempurnakan.
Beberapa pakar mesin memberikan saran agar jika telah biasa menggunakan oli
mineral selama bertahun-tahun maka jangan langsung menggantinya dengan oli
sintetis dikarenakan oli sintetis umumnya mengikis deposit (sisa) yang
ditinggalkan oli mineral sehingga deposit tadi terangkat dari tempatnya dan
mengalir ke celah-celah mesin sehingga mengganggu pemakaian mesin.
b.
Oli Sintetis
Oli Sintetis biasanya terdiri atas Polyalphaolifins yang
datang dari bagian terbersih dari pemilahan dari oli mineral, yakni gas.
Senyawa ini kemudian dicampur dengan oli mineral. Inilah mengapa oli sintetis
bisa dicampur dengan oli mineral dan sebaliknya. Basis yang paling stabil
adalah polyol-ester (bukan bahan baju polyester), yang paling sedikit bereaksi
bila dicampur dengan bahan lain. Oli sintetis cenderung tidak mengandung bahan karbon reaktif, senyawa yang sangat tidak bagus
untuk oli karena cenderung bergabung dengan oksigen sehingga menghasilkan acid
(asam). Pada dasarnya, oli
sintetis didesain untuk menghasilkan kinerja yang lebih efektif dibandingkan
dengan oli mineral.
e. perbandingan pencampuran yang
sesuai
Untuk
mendapatkan perbandingan campuran bahan bakar yang di inginkan di peroleh
dengan membagi kedalam presentase tertentu untuk setiap 1 liter bahan bakar.
Misalnya campuran oli bekas 10% maka untuk 1 liter bahan bakar terdapat 900 cc
solar dan 100 cc oli bekas.
Presentasi
campuran yang di pakai yaitu: 0 %, 3 %, 5%, 7%, 10%, 12%, 15%, dan 20 %. Untuk
setiap presentase campuran ini kemudian di hitung nilai kalornya, dan untuk
menghitung
Bab iii hasil pembahasan
Menurut dari
hasil analisi dan pembahasan kelompok kami dari bab sebelumnya maka dapat di
ambil kesimpulan sebagai berikut:
1.)
Pemakaian campuran bahan bakar solar campur oli bekas dapat menaikan daya mesin
diesel sampai pada konsentrasi campuran 7% dan tidak boleh lebih dari itu
karena jika oli oli bekas dalam solar lebih dari 7% akan menurunkan daya mesin
diesel.
2.) Penambahan oli bekas ke dalam solar dapat membantu menghemat bahan bakar sebesar sekitar 10% namun bahan oli bekas tersebut harus di jaga kebersihannya.
2.) Penambahan oli bekas ke dalam solar dapat membantu menghemat bahan bakar sebesar sekitar 10% namun bahan oli bekas tersebut harus di jaga kebersihannya.
·
Hidayat, Wahyu (2008).
Teknologi Pengolahan Limbah B3. From http://majarimagazine.com/2008/01/teknologi-pengolahan-limbah-b3/, 23 November 2011
·
Jumianto (2011). Upaya
Penanggulangan Pencemaran Air. From http://jumianto.blogspot.com/2011/03/upaya-penanggulangan-pencemaran-air.html , 23 November 2011
·
Lutfi, Achmad (2009).
Penanggulangan Terhadap Terjadinya Pencemaran Air dan Pencemaran Limbah. From http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-lingkungan/pencemaran-air/penanggulangan-terhadap-terjadinya-pencemaran-air-dan-pengolahan-limbah/ , 23 November 2011
·
Faisal, Rahma (2009). Cara
Menulis Daftar Pustaka. From http://faisal14.wordpress.com/2009/03/02/cara-menulis-daftar-pustaka/ , 23 November 2011
·
Nesia, Afri (2008). Contoh
Kata Pengantar Makalah. From http://blogbintang.com/contoh-kata-pengantar-makalah, 23 November 2011
1 komentar:
Boleh tanya ? apa warna solar yg sudah dicampur dengan oli , kemudian oli jenis apa yg bisa digunakan sebagai campuran solar ? kemudian apakah itu tidak membahayakan mesin kendaraan karena oli bukan digunakan sebagai bahan bakarr . terima kasih
Posting Komentar